Tuesday, April 8, 2014

Gili Trawangan

Berlari bersama
Bukan perkara mudah
Berjalan bersama
Bukan perkara muda
Menyatukan otak-otak manusia juga
Bukan perkara muda

Lalu, sepenggal lirik Banda Neira
Membisu itu anugrah
Menjawab semua
Ada kala tak bersuara indah
Dan sepi itu indah

Terombang-ambing dalam pusaran ombak
Menerka jalan yang tak pernah ada terang
Berlabuh dalam pelabuhan duri
Memaksakan meski harus tergores luka
Bertahan untuk sesuatu yang tak mampu di logika
Terinjak untuk sesuatu yang tak beralasan

Ranum, mengigil kedinginan
Tanpa ada suara memanggilnya

Lalu, ombak itu menyeretnya
Hingga ke palung terdalam
Tinggal kenang dalam luka
Nestapa mungkin tertawa
Dewata mungkin mengumpat
Ombak pun pilu melahapnya

Kembali ke sedia kala
Menghapus jejak, tinggal nama
Dan semua tertawa
Mencemooh hingga perut membuncit
Serupa Rahwana

(Catatan Soekarno Hatta, Malang, 8 April 2014)

No comments:

Post a Comment