Sunday, June 30, 2013

Kuliah Idaman Maba

Sepanjang bulan juni, juli, dan agustus merupakan musim-musimnya perbicangan mengenai kuliah. Dari mulai mau kuliah dimana ? Lanjut kuliah apa nggak ? Ambil jurusan apa ? Sampai finansial cukup nggak sih buat kuliah ? Ujian saringan masuk dan lain-lain. Hal itu menjadi fenomena tersendiri disetiap tahunnya. Aku juga pernah mengalami hal tersebut bahkan pengalaman terpahit ditolak di suatu perguruan tinggi negeri di kota kembang, Bandung. But, life must goes on !
Kampus idaman kamu seperti apa ? Kalau bertanya seperti itu rasanya tidak tepat karena setiap orang mempunyai kampus idaman masing-masing. Tergantung apa dia mampu meraihnya atau tidak. 

1. Kampus Hijau
Kalau dulu ketika aku menjelang akhir-akhir SMA. Banyak temanku bilang ingin kuliah di kota yang sejuk. Maklum, Tangerang merupakan kota yang panas, tak terlalu macet tapi membosankan setiap hari melihat lalu lalang kendaraan dengan sedikit sekali pemandangan hijau. Lebih tempatnya green campus mungkin ya. Kampus hijau menjadi idaman para calon mahasiswa yang berasal dari ibukota dan kota-kota besar sebaliknya calon mahasiswa yang berasal dari daerah berbondong-bondong menuju kota besar. Dengan alasan ingin menikmati suasana yang berbeda dengan kota aslinya. Meskipun begitu, baik universitas di kota besar maupun di daerah semuanya sudah  menciptakan green campus. Tak terkecuali dengan kampus saya, ditunjang dengan tata ruang wilayah kampus yang banyak terdapat tumbuhan lumayan rindang juga penggunaan sepeda dan pejalan kaki. Tapi hal tersebut masih jauh dari kata sempurna tak sebanding degan pengguna kendaraan.


2. Kampus Ternama
Siapa sih yang nggak mau kuliah di kampus ternama ? yang namanya sudah terkenal dan terpercaya sebagai institusi pendidikan yang mencetak label sarjana, magister, doktor bahkan profesor. Kampus ternama di Indonesia terbagi menjadi dua kampus ternama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Walaupun di masing-masing daerah memiliki perguruan tinggi negeri yang beragam tapi sedikit yang ternama dan menjadi serbuan para calon mahasiswa begitu juga denga perguruan tinggi swasta. Doktrin yang melekat pada budaya masyarakat kita adalah "Universitas yang cemerlang menggantarkan kita ke masa depan yang cermelang". Well, tidak ada yang salah dengan ungkapan tersebut karena secara tidak langsung nilai sebuah formalitas diperlukan walaupun hanya selembar kertas. Kampus ternama perguruan tinggi negeri di Indonesia dilihat dari banyaknya calon mahasiswa yang berlomba-lomba menduduki kursi di universitas tersebut. Antara lain Universitas Indonesia (UI)Universitas Gajah Mada (UGM)Institut Teknologi Bandung (ITB)Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Brawijaya (UB). Adapun perguruan tinggi swasta seperti IT TelkomTrisaktiUniversitas Muhammadiya Malang (UMM), dan lainnya.

3. Kampus Murah
Bukan hal semu membicarakan biaya yang banyak untuk kuliah. Memang pemerintah sudah memberikan kemudahan untuk calon mahasiswa yang tidak mampu bisa melanjutkan kuliah. Tapi bukan berarti untuk kelas menengah ke atas tidak memikirkan biaya kuliah. Dengan memperhitungkan pengeluaran dan penghasilan jangka panjang aku rasa sangat membantu untuk memutuskan universitas mana yang akan dipilih untuk empat tahu ke depan. Kampus murah dengan jaminan yang sama dengan kampus lainnya. Terlebih lagi penerapan uang kuliah tunggal (UKT) sekarang ? aku tidak akan berpendapat lebih dalam tentang uang kuliah tunggal. Karena pengetahuan saya tentang uang kuliah tunggal minim cuma berharap masih ada kampus murah khusunya perguruan tinggi negeri (PTN) melihat dinamika perekonomian global juga sih.

Terjebak Dalam Ruang

Langkahku 
Lelah melangkah
Lelah beranjak
Dalam buain semu kenikmatan

Senyumku enggan mengembang
Jika tak di ruangnya
Di lorong-lorong rusuknya
Yang terselip nama tanpa kenang

Romanku belum memudar
Tentang adam yang tak terkenang
Dan aku terjebak dalam ruangnya
Terikat dalam ikatan khayal

Menyedihkan bukan ?
Pilu, memilukan
Terjebak dalam ruang

30 Juni 2013, Soekarno Hatta, Malang

Gadis Bermawar Hitam

Dalam pelariannya
Gadis itu membawa sebuah mawar
Bukan mawar merah
Melainkan mawar hitam

Berpindah dari satu hati ke lain hati
Tapi tak menetap
Hingga gadis itu bertanya
"Apakah kau tak suka dengan mawar hitam ?"
Seorang lelaki menjawab
"Untuk apa hitam jika merah lebih indah"

Gadis itu menangis, menepi di tepian trotoar
Meringkuk memegang lututnya
Mengusap matanya yang nanar
Karena asinnya air yang jatuh

Dia semakin menjerit
Dalam batinnya meraung
Sakit, sakit
Kenapa dengan mawarku ?

Dia tetap meringkuk
Sesekali isakkanya terdengar
Mencekik dan membunuh perlahan
Menampar tepat nyawanya

Terbuang, terabaikan
Tapi dia tetap memegang mawar hitamnya
Tanpa pernah melepasnya

Hingga fajar tiba
Dia tetap menanti di tepi trotoar
Menerimanya dengan mawar hitam ditanganya

29 Juni 2013, Soekarno Hatta, Malang

Syair Keikhlasan

Ada kalanya kita terlupakan oleh waktu
Tersapu oleh kenangan yang usang
Tersikirkan dengan yang baru
Ada....

Ada kalanya saat tak memiliki
Tapi rasa merindu
Gundah gulana memuncak hingga ubun-ubun

Ada kalanya terbingkai dalam kenangan diam
Tak bergerak dan beranjak
Terjerat dalam rantai asa
Tak berwujud

Terlambat sadar ketika semua pudar
Tinggal bias tanpa tuan
Tanpa arah yang jelas
Tentang sayap-sayap yang patah
Di ujung jalan
Sendiri, terbalut sepi
Tak ada kata
Tak ada gerak
Tak ada senyuman
Tak ada kebencian
Meratap, termenung
Di kemudian senja yang tenang

Tersapu demburan ombak yang mengenang
Perlahan dan tenggelam
Menjauh dan hilang
Belum sempat terucap selamat jalan
Hanya tatapan lekat yanng menetap
Tak ada sentuhan untuk mengenang
Hanya dua bola mata menatap
Dalam senja yang tenang di sudut kota
Tak sekalipun tangan kita menyentuh
Tidak

29 Juni 2013, Soekarno Hatta, Malang

Dan untuk lebih mewakili puisi itu, kamu bisa lihat video dari Maudy Ayunda yang merupakan soundtrack film Refrain.

Maudy Ayunda - Cinta Datang Terlambat :)