Monday, February 19, 2018

Asanka ; Ide, Gagasan

Foto diambil 2013 silam, Dampit, Malang


Kerangka #1

Kaki-kaki kecil menyusuri jalan setapak yang terbentang di perbukitan Dampit
Sebuah daerah yang terletak di Malang Selatan
Kaki-kaki kecil itu mengikuti langkah lelaki tua yang berjalan di depannya
Berselempang sarung dan kupluk
Langkah kakinya kuat menampak tanah yang masih basah terkena guyuran hujan
Tak lupa sebilah belati diselipkan dipinggangnya
Kenar dan Kirna dengan sigap, mendengarkan Bapak bercerita tentang ladang-ladang
Yang dulunya pada jaman Pak Harto merupakan ladang tebu yang membentang di sepanjang perbukitan
Namun kini, kopi, jagung, dan palawija bertengger dengan kokohnya
Hari itu merupakan hari minggu, Kenar dan Kirna  tidak berjalan sejauh lima kilometer menuruni bukit untuk pergi ke Sekolah Menengah Pertama Inpres
Mereka pergi berladang mengikuti Bapak untuk melihat kopi yang hendak dipanen
Kenar dan Kirna merupakan harapan Bapak, seperti arti namanya
Dalam istilah Kawi (Jawa Kuno), Kenar  merupakan sinar rembulan dan Kirna memiliki arti menjadi cahaya bagi sekitarnya.

“Terbesit doa dari Bapak, seorang imam sebuah  musholla yang tak kurang luasnya berukuran dari 3 x 4 dengan mic dan tape radio tua yang menjadi penghias. Mic mengelurkan suara adzan yang terdengar sayup-sayup memecah kesunyian pedesaan dan para warga yang bergelut dibalik sarung karena tergerus dingin”