Tuesday, May 8, 2012

What the hell ?


Syndrome trend metal ?
Metal merupakan salah satu jenis aliran musik. Aliran musik ini disukai dari mulai remaja bahkan dewasa. Aliran musik mulai berkembang di Indonesia pada era 70-an sebut saja misalnya God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy(Jakarta), Giant Step, Super Kid (Bandung), Terncem (Solo), AKA/SAS (Surabaya), Bentoel (Malang) hingga Rawe Rontek dari Banten. Tapi menjelang era 80-an waktu itu anak-anak muda sedang mengalami demam musik thrash metal. Sebuah perkembangan style musik metal yang lebih ekstrem lagi dibandingkan heavy metal. Band- band yang menjadi gods-nya antara lain Slayer, Metallica, Exodus, Megadeth, Kreator, Sodom, Anthrax hingga Sepultura. Nah berikut  sekilas tentang perkembangan metal di Indonesia ? buat kamu yang ngaku anak metal  \M/ pastinya tau dong band-band pelopor metal di Indonesia ! iya kan ? masa enggak sih.  Setelah kita tahu sekilas sejarah perkembangan metal. Kalian pasti bertanya sebenernya musik metal itu aliran musik seperti apa ? eitt wait sebelumnya kita harus tahu apa aja sih sub genre musik metal ? oh ternyata pada awal 80-an metal terbagi lagi menjadi Heavy Metal, Speed Metal, Death Metal, Black Metal, Doom Metal, Gothic Metal, dan Power Metal. Semua jenis tersebut beraliran keras hanya saja mungkin ada perbedaan di penekanan lirik, ditorsi, atau visualisasinya. Ngak Cuma berakhir disitu guys tahun 90-an Metal juga semakin beragam bahkan semakin menjadi aliran musik yang beda banget dari aliran musik lainya. Tapi pada era 90-an musik metal mulai dipengaruhi dengan aliran alternative rock sehingga muncullah sub genre alternative metal dan Grunge yang merupakan campuran Heavy Metal dan Post Punk. Memasuki era sekarang musik Metal berkembang lagi menjadi NU Metal, Deathcore, dan Metalcore. Dari bermacam-macamnya sub genre Metal kita tahu ternyata Metal memang music yang sudah berakar  bahkan beranak pinang  di Indonesia. Trend metal juga mulai memenuhi posting-posting alamat akun di jejaring sosial. Dari mulai fans pages sampe pages acara konser metal. Di daerah gue Tangerang banyak banget band Metal yang tanpa gue sadari ternyata personilnya temen-temen gue baik di lingkungan sekolah maupun teman di dunia maya guys !

Look at this guys !  Photos of Metal bands in Tangerang \M/
 
This is Sleep On Ice :)

Disguysting :)

Anubish :)











Memoria Galera :)

Sperma Syndrome :)




And next events in Tangerang Metal \M/ guys !


Reaksi Kimia 2 !

SAVE YOUR LIFE, YOUR HOPE, YOUR GENERATION !

Rise for the movement !

Let's Dreanched in sweat !

Les't Drenched in sweat II ! Coming soon guys :)

OMG! My Diary silent please !


My life extra ordinary ? LOL !
Gue Debby, nama asli Deby Yuliana Wahyudi. Anak pak Wahyudi, orang yang paling pintar sedunia kata gue sih. Gue baru aja sweet seventen sebulan yang lalu, tapi sayang disaat gue harus mronggos karena biasanya anak seumuran gue sweet seventeen sama pacarnya tapi gue ?? huh tanda tanya besar. Bisa dihitung pake jari berapa kali gue pacaran, ngak lebih dari setengah lusin dan umurnya ngak lebih dari umur jagung. Tragis :(.Kalau anak-anak seusia gue malem minggu eh salah sabtu malam jalan sama pacarnya, gue cuma bisa duduk manis di foodcourt berselancar di dunia maya. Sekali lagi miris :(. Dan kalau lagi ngumpul sama nona-nona rempong  ngomongin  masalah pacar, gue cuma bisa ngomongin mantan sekali lagi :( Gagal Move On -__- . Dan bisa dihitung berapa kali gue jalan sama pacar, ngak ada selusin. Apa gue termasuk ABG miskin cinta ? oh my god, what’s that ? apa gue termasuk remaja kurang pengalaman ? oh no gue takut pergaulan bebas ? tidak aurat aurat ( kata si rahmat). Ya ampun ini masa-masa remaja gue, sangat miris pemirsa miris sekali.  Sekalinya dapet pacar di selingkuhin ini tanda remaja kurang pengalaman ! jadi buat loe-loe pada ABG-ABG labil perbanyaklah pengalaman *asal jangan sampe posiitf* You know what I mind. Kalau masih ABG labil jangan Longdistance relationship alias LDR kenapa ? soalnya loe bakalan ngerasain berasa 3 kali lebaran 3 kali puasa ngak ketemu. Tapi jangan juga pacaran gaya anak emak, kemana-mana si cewek/cowok buntutin kayak anak sama induknya dan itu fenomena di kalangan remaja ! bahaha gue belum pernah kayak gitu *amit-amit
This is my 17th birthday :)

The new article!


Where is my idealogy ?
  Penulis : Deby Yuliana Wahyudi

Di jaman sekarang kita mulai mengalami yang namanya krisis ideologi, terkikisnya ideologi bisa disebabkan beberapa faktor. Bisa dari faktor lingkungan sosial, pertemanan bahkan di lingkungan pendidikan. Jadi kita tidak perlu asing lagi dengan orang-orang yang bergaya kebarat-baratan atau western bahkan lebih menyukai budaya barat. Krisis ini dominan melanda remaja, kenapa ? karena usia mereka yang masih muda dan dengan minimnya kekokohan jati diri membuat mereka cepat terpengaruh dengan arus globalisasi. Tapi, bukan berarti arus globalisasi negatif  ada juga positifnya seperti arus globalisasi tekhnologi yang sekarang dari kota bahkan sampai desa mengenal internet. Komunikasi juga bukan hanya definisi pendek tentang berhubungan lewat telepon atau surat-menyurat tetapi dalam konteks yang lebih luas seperti e-mail, videocall, BBM bahkan berkomunikasi melalui media jejaring sosial di internet. Dalam artikel ini saya lebih menyorot terhadap bagaimana tingkah laku dan karakter  pola pikirnya. Saya banyak melakukan pendekatan melalui media jejaring-jejaring sosial seperti facebook dan twitter. Kenapa saya lebih memilih pendekatan melalui jejaring sosial, karena sekarang sebagaian waktu para remaja di habiskan di jejaring sosial bahkan ketika sedang kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Krisis ideologi ini biasanya di awali dengan hal-hal sederhana bisa dari  kegemaran-kegemaran terhadap style dunia barat bahkan biasa dibilang maniak atau dari mulai mengemari  tokoh idola luar negeri dan bisa juga akibat dari pandangan para remaja terhadap Indonesia yang masih kurang  sempurna untuk mereka jadikan sesuatu yang membanggakan. Kurangnya pendidikan tentang budaya minimal budaya daerah mereka juga bisa jadi penyebab. Saya sebagai remaja merasakan bagaimana kurangnya pendidikan budaya di daerah tempat tinggal saya bahkan bisa di bilang remaja-remaja di daerah tempat tinggal saya gegar dengan budaya daerah mereka sendiri. Dan diperparah dengan gegar pendidikan kewarganegaraan sedangkan itu merupakan pelajaran wajib bagi kita warga Negara Indonesia. Terlebih lagi menurut sebagian remaja pelajaran pendidikan kewarganegaraan termasuk pelajaran yang membosankan bahkan ada juga yang tidak menyukainya. Bagaimana bisa krisis idealisme berakhir ? jika modal dasar memupuk ideologi sudah tergerus bahkan rusak. Hal ini seharusnya menjadi sorot awal untuk menciptakan generasi muda yang sesuai dengan karakter bangsa kita.

What's that ?

Kaum urban korban sosialita
                                              Penulis : Deby Yuliana Wahyudi



Apa itu kaum urban ? kaum urban yang tadinya berasal dari kalangan biasa-biasa aja berubah gaya hidupnya menjadi lebih high dari sebelumnya. Salah satu penyebabnya mungkin dari lingkungan sosial mereka. Makanya gue disini bikin judul “Kaum Urban Korban Sosialita”. Tanpa gue sadari fenomena ini banyak kok di lingkungan pertemanan gue, tanpa harus gue bilang siapa namanya. Fenomena ini banyak kita lihat di kalangan remaja bahkan dewasa. Maraknya fenomena ini membuat gue berpikir ? apa sih penyebab kroniknya ? gue melakukan penelitian diam-diam alias secret mission lewat jejaring sosial ataupun berinteraksi langsung dengan mereka. Hal yang membuat gue shock, ternyata mereka yang gue sebut kaum urban korban sosialita lebih mementingkan prestie alias gengsi daripada berpikir dengan  nalar waras. Menurut gue ngak salah sih dengan prinsip hidup mereka karena semua itu tergantung bagaimana orang melihat dari sudut pandang mana. Hanya saja hal ini membuat gue geleng-geleng kepala seperti dzikir  seratus kali. Biasanya kaum urban korban sosialita lebih  cepat tersinggung apabila ada hal yang ngak dia suka padahal hal itu ngak ada sangkut pautnya sama dia. Dia akan mengkritik habis-habisan bahkan mulai mencemooh. Dan buat korban kaum urban korban sosialita gue cuma bisa bilang sabar *ngelus dada*. Kaum urban korban sosialita biasanya dia ingin dilihat lebih tinggi dari yang lainya. Walaupun dari penelitian gue kaum urban korban sosialita rata-rata cantik dan high style tapi ngak begitu high thingking, seenggaknya janganlah seperti itu. Tapi apa daya ? balik lagi teman-teman setiap manusia punya pikiran yang berbeda-beda :))