Aku lupa jalan ku kemana ketika aku jatuh dalam buain kaum adam. Sesekali lupa.
Lalu ingat ketika dia menamparku bangun dari buainnya. Sakitku teramat dalam.
Hingga sesekali buta jalan. Lalu aku kembali ke titik nol aku beranjak.
Kupegang kedua pipi dengan tanganku. Dingin, beku menghinggapi.
Jadilah hati ku batu. Aku berbisik.
Akan ku buat kau menyesal lebih dalam dari penyeselannku.
Untuk satu kisah, aku membuktikkan.
Dimana aku memulai langkahku jauh dari tempat mu berada sekarang.
Tapi lagi-lagi aku menampar diriku sendiri. Layaknya kaum hawa, lagi aku merasa sakit.
Apakah aku pendendam ? aku men-dendam-kan sesuatu menjadi sebuah dorongan.
Agar aku setingkat lebih tinggi darinya. Salahkah ?
Aku hidup dan bertahan karena aku tak mau dibawah manusia yang menyakitiku.
Karena lukaku, senjataku.
Untuk kamu yang membuat luka, terima kasih.
No comments:
Post a Comment