Wednesday, June 19, 2013

Untuk Senja Yang Selalu Terlihat


Ketika pertama muncul di bumi, siapa yang kau lihat ?
Ketika menangis, siapa yang akan menggulurkan tangganya untukmu ?
Ketika semua orang menjauhimu, dia akan tetap disampingmu ?
Ketika dalam bahaya, dia orang yang rela berdarah untukmu ?
Ketika kamu jatuh, dia tak pernah mengatakan kamu jatuh ?
Siapa lagi kalau bukan Ibu. Aku tahu pertama kali istilah Ibu dari Ibu lalu aku belajar menggeja dan menulisnya di lembaran buku-buku ku.
Dari dekapannya aku merasakan hangatnya dunia. Dari senyumanya aku tenang
Keriput ditanganya, kerutan di wajahnya, dan jilbab yang memayunginya sekarang membuatnya terlihat cantik. Usia memakannya tapi waktu tak pernah membuatnya pudar. Dia selalu hidup di antara kami, anak-anaknya. Dia tak pintar tak berpendidikan tinggi tapi bagiku dia ibu paling pintar sedunia, no other !
Kala senyum mengembang di bibirnya, aku terharu sedih. Aku tahu kerutan di wajahnya karna kami. Tapi tak pernah sekalipun dia mengeluh. Kala air matanya jatuh, aku menyesal. Penyesalan ku teramat dalam bahkan terlalu dalam. Aku bersalah dengan wanita yang telah mempertaruhkan hidupnya untuk ku.
Sebait larik dari anakmu tersayang bu, kau terang diantara terang. Kau terang diantara gelap. 

Me and My Mother :)

Foto ini diambil mungkin 13tahun lalu, saat aku masih berusia lima tahun. Tepatnya di kota Surabaya. Kota yang menjadi saksi perjalanan kedua orangtua ku.

You're so beautiful mom :)

Aku menemukan foto-foto ini di album foto tua di atas lemari. Ingatkah ma akan lemari tua dulu ? masih ada hingga sekarang. Aku selalu menyukai kenangan-kenangan kita entah pedih maupun senang. Ingin ku abadikan dalam catatan kecil penuh makna


My mom was young :)

No comments:

Post a Comment