Suka menonton konser menjadi salah satu alternatif hiburan ditengah-tengah bising dan penatnya rutinitas sehari-hari. Dengan hanya merogoh kocek sesuai dengan harga tiket dan kemampuan kantong kita, kita bisa menikmati alunan musik dan permainan dari idola kita. Untuk segelintir orang seperti saya, menonton konser menjadi hiburan yang dipilih disaat memiliki waktu yang terbatas. Hal yang tak pernah terlupakan ketika menonton konser adalah mengabadikan momen tersebut. Membawa kamera handphone maupun pocket menjadi suatu kewajiban bagi saya, entah untuk sekedar selfie, berfoto bersama kawan, aksi dari idola, maupun memotret mimik euforia penonton. Dua minggu yang lalu saya menghadiri sebuah pameran fotografi yang mengangkat tentang stage photography karya Dedi Widianto dan Gaharu Jabal.
|
DI.LO |
Acara ini diselenggarakan mulai tanggal 8 sampai 10 mei 2015 di Malang Digital Lounge (DI.LO), Telkom Kayutangan - Jalan Basuki Rahmat no. 7-9. Dengan menyulap ruangan Malang Digital Lounge layaknya sebuah pameran foto besar, sudut-sudut ruangan terpampang foto-foto para musisi terkenal yang namanya tak aneh di telinga kita.
|
Musisi legendaris |
|
Kick |
Sekilas tentang pameran foto ini, foto-foto dalam pameran foto ini merupakan karya
Dedi Widianto dan Gaharu Jabal yang pernah bersama-sama tergabung sebagai stage potographer dalam sebuah proyek majalah musik digital Anekdotmagz.com yang dikerjakan secara kolektif. Sinergi antara musik, fotografi, dan jejak rekam sejarah perkembangan hingar bingar panggung pertunjukan musik inilah yang mendasari dua pemuda Dedi dan Gaharu untuk kemudian membuat sebuah proyek pameran kolaborasi karya-karya fotografi panggung atau stage photography dengan tajuk collaborACTION.
|
We are rock 'n' roll |
Tidak hanya disuguhi dengan pameran foto, collaborACTION juga memberikan sebuah diskusi mengenai stage fotografi dengan pemateri Mas Dedi Widianto. Antusias para penyuka fotografi dan fotografer pemula untuk belajar stage fotgrafi juga terlihat saat sesi diskusi.
|
Diskusi Stage Fotografi |
|
Smiling at here |
Disalah satu sudut ruangan pameran, tertata sebuah diorama kecil dengan pernak-pernik lama seperti piringan hitam, televisi hitam putih hingga kamera analog yang masih berdiri tegak.
|
Piringan Hitam |
|
Noman'Sland |
Rolling Stone menjadi majalah musik yang tak pernah bergeser terkikis jaman.
|
Rolling Stone Magazine |
|
Old Skool |
Salah satu tulisan yang menggelitik saya adalah "I LIE" yang tertulis pada sebuah televisi tua. Nampaknya, konglomerasi media sudah menjadi hal yang dirasakan oleh anak muda. Ketika media tidak lagi memberitakan kebenaran namun keberpihakkan kepada pemilik modal. Yap, ini salah satu yang saya pelajari di kampus.
|
I LIE, i'snt? |
|
Klasik |
Penampilan band pun menjadi salah satu hiburahn para pengunjung
|
Unique! |
|
Sumber Kencono Band |
Well, collaborACTION merupakan pameran foto pertama yang saya kunjungi dimana menampilkan stage photography yang sering saya liat ketika menonton koser dan pastinya pengetahuan saya tentang fotografi menjadi semakin bertambah walaupun saya bukan seorang fotografer. Ngomongin soal pameran, masih berharap ketika pulang ke Tangerang ada yang
ngajakin liat pameran di ruang rupa jakarta, loh! Hehehe.
|
Watchaaaa! |
|
Being normal is boring |
Waaah pasti seru banget ya! Aku juga kebetulan suka fotoin temen-temenku yang manggung, cuma masih kesulitan karena pencahayaan panggung ga selamanya bagus, jadi harus pinter-pinter pilih mode yang pas biar ga blur, apalagi mereka yang di panggung pasti gerak-gerak terus :D
ReplyDeleteBLOG | TWITTER | INSTAGRAM
asik nih...cayo mas Dedi Widianto
ReplyDelete