Jogjakarta punya cerita, munkin ini yang terekam dalam sebuah perjalanan sepasang sepatu hitam. Sebuah pertemuan dengan seorang sahabat dan mendengarkan suara awan yang berdengung merdu di Tembi Rumah Budaya, Bantul, Jogjakarta, 26 April lalu. Bertemu kembali dalam sebuah misi media dan kembali mengenggam kamera bersama. Menyusuri jalanan Jogjakarta malam hari dengan bersenandung nelangsa riang, terekam dua sahabat yang lama tak bertemu terpisah jarak.
Jogjakarta mempertemukanku dengan musisi-musisi menakjubkan, dari yang ku dengar dari teman
DIANNS hingga aku melihat permainan musiknya secara langsung. Keren! Mungkin ini salah satu makna dari konser suara awan, sebuah pertemuan. Mempertemukan dalam balutan musik merdu di malamnya Jogjakarta.
Sejatinya, terima kasih untuk sahabat tak lekang jarak
Eka Susanti Pranoto. Untuk sebuah kisah di Jogjakarta, jalanan malam yang menjadi saksi, dan senandung persahabatan yang selalu bersenandung hingga ke batas dunia di Gunung Kidul, Jogjakarta.
Konser Suara Awan, Sebuah Pertemuan merupakan sebuah konser yang mempertemukan
Banda Neira,
Gardika Gigih, dan
Layur yang diselenggarakan oleh
Forum Musik Tembi.
|
Konser Suara Awan, Sebuah Pertemuan |
Seperti yang diungkapkan Ananda Badudu, pertemuan mereka berawal dari
soundcloud hingga akhirnya penonton pun mendengarkan musik mereka semerdu ketika mendengarkan di soundcloud. Bisa dibilang lebih, karena perpaduan permainan mereka bertiga ditambah dengan string trio Alfia Emir Aditya (Cello), Jeremia Kimoshale (Cello), dan Suta Suma Pangekshi (Biola).
|
Banda Neira, Layur, dan Gardika Gigih |
Have you heard Banda Neira on Souncloud?
Visit : Banda Neira
|
Rara Sekar |
Hujan di mimpi, matahari pagi, derai-derai cemara, dan hal-hal yang tak kita bicarakan merupakan lagu yang dibawakan Banda Neira.Sejujurnya, derai-derai cemara yang merupakan puisi terakhir Chairil Anwar membuat ku terpesona selain musikalisasi puisi rindu dari Subagio Sastrowardoyo.
|
Penampilan Banda Neira |
|
Rara Sekar dan Ananda Badudu |
Selain iu, tak lupa Layur yang ikut memberi warna konser suara awan dengan instrumentalnya gitarnya. Dua lagu ciptaan Layur yang dibawakan adalah are you awake? dan suara awan.
|
Layur |
|
Kolaborasi Banda Neira, Gardika Gigih, dan Layur |
Ada juga Gardika Gigih, seorang pemain pianika dan komposer musik yang berasal dari Yogyakarta. Gigih membawakan lagunya, kereta senja, tenggelam, hujan dan pertemuan,
i’ll take you home. More info,
Musik Gigih.
|
Penonton di Tembi Rumah Budaya |
Seucap kata terima kasih untuk teman Jogja,
Tion sekaligus panitia festival musik tembi untuk informasinya. Fombi keren! Juga teman-teman Himpunan Bahasa Jerman, Universitas Negeri Jogjakarta.
|
Foto bareng Banda Neira |
No comments:
Post a Comment