Bukankah, roh tidak bisa menggengam?
Pertanyaan seorang anak
Di pelukan Bunda Maria
Lalu, hangat siapa yang aku rasa?
Hingga terasa bak rahim
Seseorang yang ku kenal
Bukankah, batas dunia kita
Sudah tertera jelas
Dalam batas yang tak
Pernah terlihat
Dekapan siapa yang kurasa
Di kala senja menutup mata
Bukankah, roh kita tidak bisa bersama?
Walau terang tak terlihat
Lalu, belaian siapa yang kurasa?
Pada setiap malam ku berlinang
Bukankah, jelas batas kita?
Terkubur dalam sebuah
Papan nama
Lalu, siapa yang kulihat?
Ketika raga tak lagi mampu bertahan
Pertanyaan seorang anak
Di pelukan Bunda Maria
Lalu, hangat siapa yang aku rasa?
Hingga terasa bak rahim
Seseorang yang ku kenal
Bukankah, batas dunia kita
Sudah tertera jelas
Dalam batas yang tak
Pernah terlihat
Dekapan siapa yang kurasa
Di kala senja menutup mata
Bukankah, roh kita tidak bisa bersama?
Walau terang tak terlihat
Lalu, belaian siapa yang kurasa?
Pada setiap malam ku berlinang
Bukankah, jelas batas kita?
Terkubur dalam sebuah
Papan nama
Lalu, siapa yang kulihat?
Ketika raga tak lagi mampu bertahan
(Catatan Soekarno Hatta, Malang, 17 April 2014)
No comments:
Post a Comment